BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Friday, 3 July 2009

Tegakah hati untuk membunuh anak

Adzab Neraka bagi Pembunuh Kucing Bagaimana dengan Pembunuh Anaknya?

Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu, diceritakan bahwasanya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalaam bersabda, “Ada seorang wanita yang diadzab dalam kasus seekor kucing; ia mengurungnya sampai mati, maka ia pun masuk neraka karenanya. Ia tidak memberikannya makan dan minum ketika mengurungnya. Dan ia pun tidak membiarkannya makan dari serangga-serangga bumi.”


Penjelasan hadits:

Wanita yang melakukan hal itu pastilah berhati keras. Karena ia tak sekadar tidak memberi makan dan minum kepada si kucing, bahkan dia juga tidak memberinya kesempatan untuk mencari makanan dari rezeki-rezeki yang melata di bumi. Hal itulah yang kemudian menjadi penyebab kematiannya.

Balasan bagi wanita yang keras hati itu adalah siksa di dunia dan adzab di Akhirat. Hal itu biasa kita pahami dari sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalaam yang menyatakan, “Ada seorang wanita yang diadzab dalam kes seekor kucing; ia mengurungnya sampai mati” kemudian beliau menyatakan, “maka ia pun masuk neraka karenanya.” Ini berarti bahawa di sana ada siksa (hukuman) yang mendahului adzab yang dipersiapkan untuknya di Neraka Jahanam.

Barangkali hal ini biasa menjadi peringatan keras bagi orang yang menganggap adanya siksa Neraka Jahannam atau bahkan sama sekali tidak menganggap keberadaannya. Akan tetapi apabila yang bersangkutan mengetahui adanya seorang wanita yang disiksa di dunia, lantaran ia pernah memperlakukan seekor kucing seperti apa yang dilakukan oleh wanita yang diceritakan di dalam Hadits tersebut, niscaya ia akan menjadikan peristiwa itu sebagai pelajaran dan nasihat.

Dua kata kerja (fi’il) yang terdapat di dalam Hadits tersebut; “diadzab” (‘udzdzibat) dan “masuk” (dakhalat) disampaikan dalam bentuk kata kerja lampau (madhi). Ini dimaksutkan untuk menegaskan kepastian adanya adzab dan masuknya ke dalam Neraka. Ini juga semakin meningkatkan ancaman terhadap wanita yang keras hati, dan menghilangkan semua harapan untuk selamat dari adzab dan api Neraka.

Hadits ini menegaskan bahwa wanita muslimah yang konsisten terhadap agamanya adalah seorang wanita yang penuh kasih sayang. Ia tidak memperlakukan haiwan apapun dengan keras, bagaimana mungkin ia memperlakukan putera-puterinya, suaminya, anak-anak tetangganya maupun yang bukan tetangganya dengan keras?!

Bagaimana dengan wanita yang melemparkan tiga orang anaknya dari jendela, lalu si bungsu menemui ajalnya, sementara dua orang lainnya mengalami patah tulang dan luka berat?! Kenapa? Karena ia bertengkar hebat dengan suaminya dalam hal wang belanja, lalu suaminya memukulnya. Akibatnya, ia pun melemparkan anak-anaknya dari jendela!!

Bagaimana dengan wanita yang mencekik seorang bayi yang usianya tidak lebih dari tiga bulan?!! Penyebabnya ialah bermusuh dengan tetangganya yang mengejeknya sebagai wanita mandul !!! (Koran As-Siyasah, Kuwait, edisi 9562)

Bagaimana dengan wanita dari sebelah timur kota London yang membuang puterinya yang berusia 14 bualn dari jendela apartmennya yang berada di tingkat 3, dan bayi itu pun jatuh ke tanah menjadi bangkai berlumuran darah. Kemudian ia menggigit puteranya yang berusia 2 tahun dan melemparkannya menyusul adiknya, itu pun jatuh ke tanah bermandikan darah?! (Koran Asy-Syarq Al Ausath, Saudi Arabia)

Bagaimana dengan wanita yang merencanakan pembunuhan terhadap puteranya sendiri demi mendapatkan harta warisan darinya? Wanita itu memanfaatkan seseorang yang sedang mememerkukan duit untuk melakukan tugas tersebut?! (Koran AL-Anbaa’, Kuwait, edisi 8 April 1993M)

Kes pembunuhan yang dilakukan wanita terhadap anaknya sendiri amat sangat banyak terjadi. Wanita semacam itu tidak biasa disebut sebagai “ibu”. Karena, ibu yang sejati tidak akan melakukan hal itu.

Setelah membaca paparan di atas, bagaimana mungkin seorang muslimah akan berfikir untuk membunuh anaknya sendiri, sementara dia mengetahui bahwa api Neraka tengah menunggu orang yang membunuh seekor kucing atau menjadi penyebab tewasnya seekor kucing?! Apatah kata orang yang membunuh anaknya sendiri?!

Islam yang mereka tuduh kejam di dalam ketentuan hudud-nya ternyata jauh lebih santun dibandingkan dengan undang-undang manapun yang mereka buat. Islam melindungi setiap hati yang hidup, berpesan untuk kebaikannya, dan memberikan ancaman hukuman kepada siapa saja yang menyakitinya.


0 comments: